Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Dan nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan engkau dustakan?

Update blog sobat

2008-11-14

Bechmark Sistem Pendidikan Finlandia

,Pendidikan formal merupakan salah satu jalur pembelajaran bagi seorang anak. Melalui pendidikan formal tersebut, sang anak diharapkan kelak dapat memiliki sejumlah pengetaahuan, ketrampilan, keahlian, wawasan, dan memiliki kepribadian yang positif. Dalam hal ini, sistem pendidikan yang diterapkan dan kualitas guru di sekolah memegang peranan yang sangat penting.

Seperti apakah sistem pendidikan yang berkualitas? Negara mana yang dinilai mempunyai kualitas pendidikan terbaik? Ternyata peringkat pertama untuk kualitas pendidikan adalah Finlandia. Kualitas pendidikan di negara dengan ibukota Helsinki ini memang begitu luar biasa sehingga membuat iri semua guru di seluruh dunia.


Peringkat I dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA, yang mengukur kemampuan siswa di bidang sains, membaca, dan juga matematika. Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga menunjukkan unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas.

Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi Top No 1 dunia ?

Dalam masalah anggaran pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Eropa tapi masih kalah dengan beberapa negara lainnya.

Finlandia tidaklah mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun. Dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam perminggu

Lalu apa dong kuncinya?

Ternyata kuncinya memang terletak pada kualitas gurunya. Guru-guru Finlandia boleh dikata adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan Dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima, lebih ketat persaingannya ketimbang masuk ke fakultas bergengsi lainnya seperti fakultas hukum dan kedokteran !

Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok oleh siswa dengan kualitas seadanya dan dididik oleh perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula. Dengan kualitas mahasiswa yang unggul dan pengajar yang berkualitas tinggi, maka tak mengherankan jika kemudian mereka dapat menjadi guru-guru dengan kualitas yang tinggi pula.

Dengan kompetensi tersebut, mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajar siswa untuk lolos ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi. Dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK! Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia. Dan kalau mereka bertanggungjawab mereka akan bekeja lebih bebas. Guru tidak harus selalu mengontrol mereka.

Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Kita tidak belajar apa-apa kalau kita tinggal menuliskan apa yang dikatakan oleh guru.


"Disini guru tidak mengajar dengan metode ceramah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan". kata Tuomas Siltala, salah seorang siswa sekolah menengah.

Siswa yang lambat mendapat dukungan yang intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaannya antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk. Dan hal ini merupakan yang terbaik menurut OECD.

Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa , membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR, siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha maksimal.

Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika Kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, Dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing.

Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya. Kehebatan system pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi.


"Kalau saya gagal dalam mengajar seorang siswa, maka itu berarti ada yang tidak beres dengan pengajaran saya". Benar-benar ucapan guru yang sangat bertanggungjawab.

Diambil dari Top of the Class - Fergus Bordewich

11 comments:

wah kakak kan udah paham nih sistem pendidikan yang unggul ... gimana kalau kakak jadi menteri pendidikan, atau bikin buku-buku metode pendidikan...zie setuju banget tuh...kalau siswa menikmati sekolah maka hati & fikiran mereka pun enjoy utk belajar

semestinya Indonesia belajar banyak tentang sistem pendidikan ini

Yups, saya kira kualitas Guru juga ditentukan oleh tingkat kesejahteraannya. Di sini, guru tidak bisa meningkatkan kualitas mengajarnya karena sepulang sekolah masih harus mencari tambahan les privat dan lain-lain untk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di Taiwan, pekerjaan sebagai Guru adalah pekerjaan sangat terhormat. Bukan hanya dari sisi kemuliaan sebagai pendidik, tapi para guru di sana lebih sejahtera jika dibandingkan dengan pekerja kantoran. Di sini terbalik.

Walau demikian, di Indonesia juga memiliki beberapa guru yang benar2 berkualitas walaupun gajinya hanya cukup buat hidup sebulan, tidak lebih. Itupun dengan mengencangkan pinggang erat2 sampai pinggangnya hampir genting.

Tapi, faktor luar pengaruhnya tidak terlalu besar. Saya memperhatikan beberapa murid di tempat bimbingan belajar ANA PRIVAT, ada yang sekolahnya di tempat biasa, tapi prestasinya lumayan. Tapi ada juga yang sekolah di sekolah favorit, tapi kemampuannya di bawah standar. Jadi guru sebagai fasilitator memang berpengaruh, tapi yang paling berpengaruh adalah siswa itu sendiri. Kemauan belajar yang kuat akan membawa seseorang yang sekolah pinggiran, berprestasi.

Salam Mas Erik. Seru nih postingannya, saya ampe kepanjangan komennya he..he..

bisa gak ya sistem itu diterapkan pada sistem pendidikan diindoneia ?? seharusnya sih bisa, hanya terkadang pemerintah kita yang masih setengah hati dalam mereformasi diri

hmmm...ngomongin soal pendidikan di negara kita ya?...saya setuju dgn mas erik, bahwa di indo terkadang penilaian hanya berdasarkan ranking, sehingga guru2 terfokus kepada murid2 yang dianggap "pintar"..padahal belum tentu rangking yg bagus itu mencerminkan tingkat kecerdasan seseorang....yah semoga saja kita bisa mencontoh sistem pendidikan di negara lain yang lebih baik, untuk diterapkan di negeri tercinta ini....

apa itu berarti banyaknya orang yang bodo di negeri indonesia karena gurunya yang nggak pinter ngajar yaw??he3x :)

banyak yg hrs diperbaiki dari pendidikan di indonesia...agar bangsa ini tdk semakin tertinggal. metode pengajaran yg satu arah, sdh harus ditinggalkan.
saat ini sdh banyak sekolah2 swasta dan juga mungkin yg negri mulai menerapkan cara belajar yg dua arah. sehingga murid lebih aktif.

maju terus dunia pendidikan indonesia..

right or wrong...my right always right..ga bisa jadi left..hehe..just kidding

bener sekali nih, indonesia penilaiannya memang dari rangking. tapi tetep berbangga saya ah, diluar sana (negara - negara lain) masih banyak yg lebih parah taraf pendidikannya.

seandainya sistem itu diterapkan pada sistem pendidikan diindoneia...

wah emang sayang klo engga komen yg pertama...tapi ya pendidikan sangat karena dari pendidikan akan membentuk mental yang kuat semoga saja pendidikan di tanah air ini bisa berubah,...

Harus ada reformasi di bidang pendidikan Indonesia.

Pengalaman dari teman2 saya, anak2 sangat mudah beradaptasi (pendidikan) dari Indonesia ke negara2 lain, sementara dari negara2 lain ke Indonesia sangat sulit untuk beradaptasi...

Post a Comment

Terimakasih atas komentarnya

 
 

AL Asma'ul Husna

Sahabat Pondokku

~PONDOK-KU~ - | Copyright 2009 Blogger.com| - - - - - - - -