Tulang Keropos - Osteoporosis

Info dari tukang nggame

Apakah tulang kita masih bagus kondisinya? Atau malah sudah mulai keropos? Tiga tahun yang lalu, di kantor saya pernah diberikan layanan gratis pemeriksaan densitas massa tulang dari perusahaan susu Anlene. Alatnya dipasang di telapak kaki kita. Sebelumnya telapak kaki di olesi semacam jelly, kemudian dipasang penjepit yang terhubung kepada alat pengukur densitas massa tulang. Setelah beberapa saat, hasil pengukuran akan keluar. Angka hasil pengukuran kemudian dimasukkan ke grafiknya. Maka akan ketahuan apakah tulang kita masih normal, mulai keropos (osteopenia) atau termasuk dalam kategori tulang keropos atau osteoporosis.

Jika hasil pemeriksaan masih dalam daerah hijau, berarti massa tulang kita bagus/padat. Jika sudah masuk wilayah kuning, berarti digolongkan sebagai penderita osteopenia, sebuah tahapan sebelum masuk kategori osteoporosis. Jika masuk dalam wilayah yang garis merah berarti termasuk kategori tulang keropos (osteoporosis).

Hasilnya pemeriksaan untuk saya saat itu, masuk dalam wilayah kuning, yang berarti saya berpotensi mengalami keropos tulang disaat usia senja. Ngeri juga mendengarnya, sebab menurut petugasnya, masa menabung kalsium umumnya sampai usia 20 - 30 tahun. Tapi katanya masih ada harapan, paling tidak untuk mempertahankan atau memperlambat proses ke kategori tulang keropos (osteoporosis).

Tulang merupakan jaringan hidup dan tumbuh dan secara terus menerus bongkar membongkar, membentuk kembali dan memperbaikinya jaringannya. Seluruh tulang pada tubuh diperbaiki secara menyeluruh setiap 10 tahun. Kepadatan massa tulang menurun seiring dengan bertambahnya usia. Semakin bertambah usia, tingkat pengrusakan tulang berjalan lebih cepat daripada pembangunan kembali jaringan tulang. Itulah sebabnya tulang menjadi mulai keropos. Proses pengeroposan tulang akan meningkat tajam pada usia 50 tahunan bagi kaum perempuan, dan usia 60 tahunan bagi kaum pria.

Pengeroposan tulang (osteoporosis) di dominasi oleh kaum perempuan, karena salah satu pelindung tulang adalah hormon estrogen, dimana hormon ini akan berhenti diproduksi disaat perempuan mengalami menopause. Sedangkan pada kaum pria, tidak mengalami menopause sehingga proses pengeroposan tulang terjadi lebih lambat dari pada kaum perempuan pada umumnya.

Berdasarkan hasil penelitian, resiko kematian penderita osteoporosis sama besarnya dengan penderita kanker payudara, bahkan lebih tinggi dari kanker rahim.Penyakit ini termasuk penyakit yang paling menyusahkan pihak asuransi, karena pengobatannya yang lama, bahkan bisa sampai 5 tahun.

Osteoporosis sering disebut "silent diseases" karena gejala penyakit tersebut tidak tampak dan tidak terasa bagi yang baru pada tahap awal. Kita sering mengabaikan kesehatan tulang kita, hingga tak terasa prosesnya sudah mencapai 30 persen atau terjadi patah tulang. Penyebab osteoporosis bermacam macam, ada yang bisa dihindari dan ada yang tidak bisa dihindari.

Faktor penyebab Osteoporosis yang bisa dihindari adalah:

• Kurangnya asupan Kalsium. Normalnya asupan Kalsium adalah 1200 miligram perhari. Jika kurang, maka tubuh secara otomatis menyerapnya dari tulang.
• Kurangnya terkena sinar matahari pagi dan asupan viamin D.
• Konsumsi minuman kafein, soda dan makanan bergaram yang berlebihan.
• Perokok berat dan peminum yg beralkohol.
• Kurang berolah raga.
• Konsumsi obat yang mengandung kortikosteroid yang menghambat penyerapan Kalsium (obat untuk epilepsi, asma, alergi dan batu ginjal)

Faktor penyebab Osteoporosis yang tidak dapat dihindari adalah:

• Jenis kelamin. Perempuan lebih beresiko dari pada pria.
• Hormon. Pada perempuan akan mengalami menopause, sehingga pengeroposan tulang akan berjalan lebih cepat.
• Usia. Setelah usia 35 tahun, maka kepadatan tulang akan menurun secara alami. Usia lansia paling beresiko terkena osteoporosis.
• Postur tubuh. Mereka yang bertubuh kurus atau mungil (berat badan kurang dari 49 kg)
  
• Keturunan. Jika ada garis keturunan penderita osteoporosis (bertubuh bungkuk), maka lebih beresiko terkena osteoporosis.
• Pernah patah tulang sebelumnya.
  

Untuk pencegahan Osteoporosis, hal-hal yang bisa kita lakukan adalah:

• Menjaga asupan Kalsium hinga 1200 miligram perhari, dengan mengkunsumsi makanan yang tinggi kadar Kalsiumnya, seperti susu dan ikan teri segar.
• Kurangi konsumsi minuman bersoda, ber-kafein dan ber-alkohol. Kurangi/hentikan merokok.
• Cukup konsumsi vitamin D, berjemur di sinar matahari pagi.
• Olah raga berjalan kaki selama 30 menit, 5 kali dalam seminggu. Usahakan 2 hari istirahat tersebuat tidak dalam 2 hari berturut-turut.
• Hindari resiko terjatuh di berbagai tempat.
• Periksakan kondisi tulang secara dini.

Untuk mengetahui adanya osteoporosis saat ini digunakan alat khusus yang disebut Bone Densitometry Lunar Prodigy, sebuah alat pengukur densitas massa tulang dengan ketepatan 98 - 99 persen.

Ayo kita pertahankan kesehatan tulang kita...